Tuesday, August 17, 2010

Filosofi Semut, Laba-laba, dan Lebah


Allah menyodorkan tamsil-tamsil untuk menjadi ‘ibrah (pelajaran) untuk
manusia.

Ada tiga jenis serangga yang bukan hanya disebut, tapi menjadi nama surat dalam Alquran, yaitu semut (an-naml), laba-laba (al-ankabut), dan lebah (an-nahl). Ada apa dengan tiga jenis serangga ini?

Marilah kita perhatikan semut. Ia menghimpun makanannya sedikit demi sedikit. Ia terus mengangkut makanan tanpa memperhatikan kemampuan fisik untuk menyangganya. Kita sering melihat semut berjalan terseok-seok karena ia menggendong makanan yang jauh lebih besar dan banyak ketimbang tubuhnya. Ia terus menumpuk makanan untuk stok selama sekian tahun, padahal umurnya tidak lebih dari setahun.

Marilah kita perhatikan laba-laba. Ia binatang dengan sarang paling rapuh. Tapi jangan remehkan sarang laba-laba. Sarangnya yang terlihat rapuh itu adalah jebakan. Binatang lain yang tersangkut jaring laba-laba, ia akan terjebak di sana dan harus berjuang keras lepas dari jaring-jaringnya. Jika gagal, ia akan dimangsa laba-laba. Jaring laba-laba bukan tempat yang aman untuk berlindung. Bahkan laba-laba jantan bisa dihabisi betinanya. Telur-telurnya yang menetas saling bertumbukan dan dapat saling memusnahkan.

Terakhir, mari kita perhatikan lebah. Binatang ini sangat disiplin dalam pembagian kerja. Ada lebah pekerja, ada lebah ratu, dan ada lebah pejantan. Semua bekerja dengan teratur tanpa saling menyikut atau mengeluh. Segala residu yang tidak berguna disingkirkan dari sarang. Makanannya terpilih dari yang baik-baik yaitu nektar (sari bunga). Dari sari makanan yang baik dihasilkan produk yang baik yaitu madu. Sarang lebah juga terkenal sangat steril sehingga tidak ada bakteri yang menyusup karena itu tidak ada pembusukan di sarang lebah. Lebah tidak akan menggangu kecuali ada yang menyerangnya. Bahkan, sengatan lebah bisa menjadi obat dan sarana sejumlah terapi kesehatan.

Pelajaran apa yang bisa diambil dari tamsil Quran ini? Pertama, semut mewakili budaya menumpuk dan menghimpun tanpa kemampuan untuk mengolahnya. Apa yang ia tumpuk melebihi kemampuan untuk memikulnya. Dalam beberapa hal, budaya semut mencerminkan konsumtivisme dan kerakusan. Kita lihat semut kadang bergulat dengan sesama jenisnya ketika merubung gula. Kedua, laba-laba. Ia mewakili insting untuk memangsa. Dalam rangka melindungi diri dan kepentingannya, laba-laba tidak sayang untuk menjebak dan memangsa makhluk lain, bahkan pasanganya sendiri. Dalam beberapa hal, laba-laba mewakili sifat egoisme dan individualisme. Ketiga, lebah. Ia serangga yang paling istimewa. Ia tidak pernah mengganggu dan merugikan makhluk lain. Bahkan ia selalu memberi kebaikan, dalam madu dan bahkan pada sengatannya. Nabi Muhammad saw mengibaratkan seorang mu’min seperti lebah: “Tidak makan kecuali yang baik, tidak menghasilkan kecuali yang bermanfaat dan berguna untuk orang lain, dan jika menimpa sesuatu tidak merusak dan tidak pula memecahkannya.”

Marilah kita berupaya untuk menjadi semakin dekat dengan sifat-sifat lebah, selalu memberi yang baik-baik, dan tidak menganggu serta menyakiti orang lain.

Ali Masykur Musa
Intelektual Muda

Wednesday, August 4, 2010

Beranikah anda mengambil keputusan?


Ketika kita berada di persimpangan jalan, apa yang kita lakukan? Jalan mana yang diambil? Apakah kita hanya duduk saja menunggu datangnya ilham yang akan memberitahukan kita untuk memilih yang terbaik?
Seringkali kita menunda mengambil keputusan, ataupun tidak mengambil keputusan sama sekali, karena terdorong rasa takut. Pada dasarnya, rasa takut menunda datangnya kesempatan. Ketakutan yang berlebihan membuat kesempatan itu tidak akan pernah datang.

Tapi di sisi lainnya, pengambilan keputusan secara serampangan tanpa pertimbangan matang, juga bisa menghilangkan kesempatan. Yang kita perlukan adalah pemikiran yagn tuntas untuk bisa mengambil keputusan terbaik. Dan yang lebih penting adalah keberanian mengambil keputusan dan melaksanakannya.
Dalam mengambil keputusan, cobalah melihat sesuatu dari sudut pandang lain, jangan terjebak dengan common sense, karena apa yang baik bagi sebagian besar orang, belum tentu baik bagi diri kita.
Ketika kita mengambil sudut pandang yang berbeda, seringkali kita mendaptkan peluang lebih besar untuk melakukan sesuatu dengan lebih baik.

Keputusan membutuhkan pengorbanan, jika anda memutuskan untuk membuka satu usaha, anda tidak mungkin mengerjakan hal lainnya. Jika anda tidak memilih prioritasnya, juga ada pengorbanannya yaitu anda tidak akan pernah sampai kemana-mana (Paul Budnitz, Founder Kidrobot)


Hindari kerumunan bangun pemikiran Anda sendiri jadilah pemain catur, bukan pionnya (Ralph Charell)

Berikan semua orang telinga Anda, tetapi berikan sedikit orang suara Anda (Shakespeare)

Janganlah biarkan diri anda melihat segala sesuatu secara umum saja (Samuel Johnson)

Jika Anda takut, anda akan gagal (Arnold, Palmer, Pegolf Kaliber Dunia)

Seseorang yang bepergian sendiri dapat memulai harinya, tetapi dia yang bepergian dengan orang lain harus menunggu sampai yang lainnya siap (Henry David Thereau)

Kadang-kadang memenangkan sesuatu pertarungan berakibat lebih buruk daripada jika Anda kalah (Billie Holiday)

Saat saya siap untuk berdebat dengan orang lain, saya menggunakan sepertiga waktu saya untuk memikirkan tentang diri saya dan apa yang akan saya utarakan, dan dua pertiganya untuk memikirkan tentang orang itu dan apa yang akan mereka katakan (Abraham Lincoln)

Tidak mengambil keputusan itu adalah suatu pengambilan keputusan (Anonim).

Butuh waktu 20 tahun untuk membangun reputasi, dan lima menit untuk menghancurkannya. Jika anda memikirkan hal itu, Anda akan melakukan sesuatu dengan cara berbeda (Warren Buffett)

Melakukan kesalahan dalam hidup bukan saja lebih terhormat, tetapi lebih bermanfaat dari pada tidak melakukan apa-apa sama sekali (George Bernard Shaw)

Kalau semangat mendorongmu biarkan alasan memegang kendali (Benjamin Franklin)

Tuesday, August 3, 2010

Kemampuan mengambil Keputusan



Apa pun keputusan yang diambil seseorang pasti memiliki makna penting, baik bagi orang lain maupun terhadap diri sendiri. Sebagaimana yang kerap kita saksikan, setiap keputusan pemimpin sangat ditunggu-tunggu berbagai kalangan dengan intensi dan kepentingan masing-masing.

Kecil atau pun besar volume kelompok yang dipimpinnya, keputusan pemimpin sangatlah berarti, serius, serta berpengaruh besar dan luas. Kenyataan itu memberikan sekelebatan indikasi bahwa keputusan harus diambil tidak saja dengan hati-hati, tapi juga tegas dan diputuskan dengan berani dalam keadaan sadar.

Ada dua hal yang dibedakan berdasarkan prosesnya, yakni memecahkan masalah (problem solving) dan membuat keputusan, terjemahan decision making. (Kurang pas diterjemahkan sebagai "mengambil" keputusan). Tak jarang orang memandangnya sama, kedua hal itu dianggap saling berkaitan. Kendati keduanya memiliki definisi yang berbeda.

Pemecahan masalah merupakan serangkaian aktivitas manusia dalam menjalani kehidupannya. Aktivitas hidup tersebut meliputi berbagai sendi atau aspek, baik menyangkut hubungan antarpribadi, pekerjaan, maupun kehidupan sosial secara lebih luas.

Semua aktivitas bertujuan untuk mencapai peningkatan kualitas manusia yang bersifat kontinu atau berkelanjutan. Manusia harus selalu kreatif saat memecahkan masalah yang dijumpai dalam keseharian hidupnya.

Ada empat hal penting yang patut dimiliki seseorang agar mampu melampaui proses pemecahan masalah dengan baik. Pertama, pemahaman terhadap masalah yang sesungguhnya. Kedua, menguasai strategi pemecahan yang jitu. Ketiga, memiliki kemampuan dan keterampilan yang teruji, dan keempat, mengenali rintangan demi rintangan yang harus dihadapi.

Secara garis besar, pendekatan kreatif dalam problem solving terbagi atas tiga bagian. Proses inventarisasi sebagai bagian pertama, diikuti bagian kedua, yakni identifikasi masalah, selanjutnya ketiga, diakhiri proses pemecahan dan penerapan. Hal ini dibahas lebih dahulu karena meskipun memiliki pengertian yang berbeda, dalam proses pemecahan masalah sering kali melibatkan tindakan membuat keputusan.

Bagaimana Keputusan Dibuat?
Matlin (1995) mendefinisikan pembuatan keputusan (decision making) sebagai tindakan seseorang untuk memilih satu atau lebih di antara berbagai kemungkinan yang ada dalam kondisi yang belum jelas. Pengertian ini memberikan gambaran bahwa keputusan juga mengandung unsur prediksi dan berisiko.

Orang tentu menghendaki keberhasilan ketika mengambil keputusan dengan tepat. Namun begitu sering kita mendengar keputusan yang telah diambil membawa dampak buruk terhadap orang-orang sekitar. Mengapa hal ini terjadi?

Keputusan terdiri atas dua bentuk yang saling bergantung. Pertama, keputusan pribadi, dibuat atas dasar kepentingan pribadi yang sedikit sekali melibatkan kehidupan orang lain. Kedua, keputusan kelompok, yakni keputusan yang dibuat demi kelangsungan dan masa depan suatu kelompok.

Kelompok di sini dapat berupa organisasi sosial, profit, bahkan negara yang melibatkan kepentingan dan kesejahteraan rakyat pada umumnya. Keputusan kelompok paling sering dijumpai karena pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial yang hidup di dalam kelompok.

Keputusan ini dipengaruhi pertimbangan-pertimbangan pribadi dari sang pembuat keputusan, plus mempertimbangkan pendapat dan situasi kelompok sebagai alternatif. Namun, sifat dari keputusan adalah dibuat. Jadi, semua bergantung pada pembuatnya. Bayangkan ketika seseorang membuat kue bolu, setidaknya ia harus menyediakan telur, tepung, gula dan sedikit mentega. Juga perlu memiliki alat pengocok, loyang cetakan, dan oven.

Kue bolu akan mengembang dan enak rasanya apabila dibuat dengan ukuran-ukuran yang pas, tepat, tidak lebih atau kurang bahan. Satu lagi, dalam beberapa kejadian, telur tak dapat mengembang apabila konsentrasi dan emosi sang pembuat tidak fokus. Mungkin saja kocokannya jadi kurang kuat atau kecepatan dan arah adukan yang tidak stabil. Maka gagallah kue bolu itu.

Analogi tersebut cukup enak dijadikan cermin. Dibuat atau tidak suatu keputusan yang melibatkan kepentingan banyak orang, betul-betul bergantung pada pembuatnya. Menya- dari ketersediaan bahan atau kesiapannya untuk fokus pada proses, bahkan kesungguhan hatinya dalam membuat keputusan, bisa saja sang pembuat memilih alternatif lain.

Merasa belum siap dengan alternatif A, ketika banyak orang menunggu keputusannya itu dibuat, sang pembuat malah memilih menunda keputusannya. Penundaan dalam membuat keputusan adalah keputusan yang dibuat berdasarkan pertimbangan khusus.

Biasanya lebih bersifat pribadi, karena hanya dirinya yang paling paham sejauh mana ia siap membuat keputusan penting tersebut.

Sederhana saja memaknai proses sebuah keputusan dibuat. Berpijak pada pemahaman yang diusung Matlin, pilihan yang diambil dan dicetuskan oleh pembuat keputusan itulah yang merupakan keputusannya saat itu.

Jadi sia-sialah barangkali jika anggota kelompok tertentu menunggu- nunggu keputusan yang mereka inginkan dibuat oleh pemegang otoritas pembuat keputusan.

Yang menentukan bentuk keputusan itu bukan orang lain, meski masukan dan situasi kelompok selalu diapungkan menjadi alternatif sebagai bahan-bahan pertimbangan. Dengan tetap memegang definisi Matlin, kita tahu bahwa keputusan dibuat dalam kondisi yang tidak jelas alias masih diragukan ketepatannya dengan situasi yang ada.

Membuat keputusan berarti siap dan berani menanggung segala risiko yang ditimbulkannya. Keputusan yang dibuat tentu saja akan teruji lewat respons lingkungan serta perubahan situasi dan kondisi.

Mari, kita sedikit bermain logika matematika: semua A adalah semua B, jika dan hanya jika A sama dengan B dan B sama dengan A. Mudah- mudahan dapat digunakan untuk mengatakan, semua keputusan yang tidak pasti adalah kondisi yang tidak jelas, jika dan hanya jika keputusan yang tidak pasti sama dengan kondisi yang tidak jelas, dan sebaliknya.

Mengapa harus membiarkan kondisi yang tidak jelas semakin diperkeruh dengan keputusan yang tidak pasti dan tidak tegas? Setiap orang pasti ingin menjadi pembuat keputusan yang lihai. Tidak ada salahnya belajar dari kesalahan orang lain dalam membuat keputusan, asalkan tidak mengulangi hal yang sama.

Memecahkan Masalah
Sudah kita lewati bahasan soal pemecahan masalah di atas tadi. Tahukah Anda keputusan yang Anda buat memetakan kepiawaian Anda memecahkan masalah-masalah dalam kehidupan yang kian kompleks ini.

Berarti pula memetakan kualitas kemanusiaan kita sebagai manusia. Dalam proses pemecahan masalah dicapai suatu keadaan seimbang ketika konflik teratasi. Bagaimana konflik atau masalah terpecahkan, tergantung bagaimana kesiapan empat pilar problem solving kita, plus pengambilan keputusan yang tepat sesuai dengan situasi dan kondisi.

Kita tahu, situasi dan kondisi berubah-ubah dan belum jelas. Sering kali orang mendengungkan pameo: tiada yang abadi di muka bumi ini selain perubahan. Jadi, perubahan merupakan konsekuensi logis dari kondisi yang tak pernah menentu.

Apabila kita tetap kesulitan menentukan sikap, ragu-ragu membuat keputusan, menunggu kepastian dan stabilitas kondisi, jelas tak mungkin. Lebih baik bersiap-siap saja menerima apa pun risiko dari keputusan yang dibuat.

Kata orang bijak, bahan-bahan dalam membuat keputusan perlu dipersiapkan dengan baik. Bahan itu adalah pengetahuan yang tak henti ditambah, keberanian secukupnya, ketegasan yang tak berlebihan, dan kejujuran penuh.

Orang bijak juga bilang, keputusan harus dibuat dengan bijak. Kalau begitu marilah kita belajar kepada yang bijak untuk menjadi bijak.

Sumber: Mengambil Keputusan Cepat dan Tepat oleh Rinny Soegiyoharto

Sunday, August 1, 2010

Biografi Ibnu Sina


Dalam sejarah pemikiran filsafat abad pertengahan, sosok Ibnu Sina dalam banyak hal unik, sedang diantara para filosof muslim ia tidak hanya unik, tapi juga memperoleh penghargaan yang semakin tinggi hingga masa modern. Ia adalah satu - satunya filosof besar Islam yang telah berhasil membangun sistem filsafat yang lengkap dan terperinci, suatu sistem yang telah mendominasi tradisi filsafat muslim beberapa abad.
Pengaruh ini terwujud bukan hanya karena ia memiliki sistem, tetapi karena sistem yang ia miliki itu menampakkan keasliannya yang menunjukkan jenis jiwa yang jenius dalam menemukan metode - metode dan alasan - alasan yang diperlukan untuk merumuskan kembali pemikiran rasional murni dan tradisi intelektual Hellenisme yang ia warisi dan lebih jauh lagi dalam sistem keagamaan Islam.

BIOGRAFI
Nama lengkap Ibnu Sina adalah Abu Ali Husain Ibn Abdillah Ibn Sina. Ia lahir pada tahun 980 M di Asfshana, suatu tempat dekat Bukhara. Orang tuanya adalah pegawai tinggi pada pemerintahan Dinasti Saman.Di Bukhara ia dibesarkan serta belajar falsafah kedokteran dan ilmu - ilmu agama Islam. Ketika usia sepuluh tahun ia telah banyak mempelajari ilmu agama Islam dan menghafal Al-Qur’an seluruhnya. Dari mutafalsir Abu Abdellah Natili, Ibnu Sina mendapat bimbingan mengenai ilmu logika yang elementer untuk mempelajari buku Isagoge dan Porphyry, Euclid dan Al-Magest-Ptolemus. Dan sesudah gurunya pindah ia mendalami ilmu agama dan metafisika, terutama dari ajaran Plato dan Arsitoteles yang murni dengan bantuan komentator - komentator dari pengarang yang otoriter dari Yunani yang sudah diterjemahkan kedalam bahasa Arab.
Dengan ketajaman otaknya ia banyak mempelajari filsafat dan cabang - cabangnya, kesungguhan yang sangat mengagumkan ini menunjukkan akan ketinggian otodidaknya, namun di suatu kali dia harus terpaku menunggu saat ia menyelami ilmu metafisika-nya Arisstoteles, kendati sudah 40 an kali membacanya. Baru setelah ia membaca Agradhu kitab ma waraet thabie’ah li li Aristho-nya Al-Farabi (870 - 950 M), semua persoalan mendapat jawaban dan penjelasan yang terang benderang, bagaikan dia mendapat kunci bagi segala simpanan ilmu metafisika. Maka dengan tulus ikhlas dia mengakui bahwa dia menjadi murid yang setia dari Al-Farabi
Sesudah itu ia mempelajari ilmu kedokteran pada Isa bin Yahya, seorang Masehi. Belum lagi usianya melebihi enam belas tahun, kemahirannya dalam ilmu kedokteran sudah dikenal orang, bahkan banyak orang yang berdatangan untuk berguru kepadanya. Ia tidak cukup dengan teori - teori kedokteran, tetapi juga melakukan praktek dan mengobati orang - orang sakit. Ia tidak pernah bosan atau gelisah dalam membaca buku - buku filsafat dan setiap kali menghadapi kesulitan, maka ia memohon kepada Tuhan untuk diberinya petunjuk, dan ternyata permohonannya itu tidak pernah dikecewakan. Sering - sering ia tertidur karena kepayahan membaca, maka didalam tidurnya itu dilihatnya pemecahan terhadap kesulitan - kesulitan yang dihadapinya.
Sewaktu berumur 17 tahun ia telah dikenal sebagai dokter dan atas panggilan Istana pernah mengobati pangeran Nuh Ibn Mansur sehingga pulih kembali kesehatannya. Sejak itu, Ibnu Sina mendapat sambutan baik sekali, dan dapat pula mengunjungi perpustakaan yang penuh dengan buku - buku yang sukar didapat, kemudian dibacanya dengan segala keasyikan. Karena sesuatu hal, perpustakaan tersebut terbakar, maka tuduhan orang ditimpakan kepadanya, bahwa ia sengaja membakarnya, agar orang lain tidak bisa lagi mengambil manfaat dari perpustakaan itu . Kemampuan Ibnu Sina dalam bidang filsafat dan kedokteran, kedua duanya sama beratnya. Dalam bidang kedokteran dia mempersembahkan Al-Qanun fit-Thibb-nya, dimana ilmu kedokteran modern mendapat pelajaran, sebab kitab ini selain lengkap, disusunnya secara sistematis.
Dalam bidang materia medeica, Ibnu Sina telah banyak menemukan bahan nabati baru Zanthoxyllum budrunga - dimana tumbuh - tumbuhan banayak membantu terhadap bebebrapa penyakit tertentu seperti radang selaput otak (miningitis).
Ibnu Sina pula sebagai orang pertama yang menemukan peredaran darah manusia, dimana enam ratus tahun kemudian disempurnakan oleh William Harvey. Dia pulalah yang pertama kali mengatakan bahwa bayi selama masih dalam kandungan mengambil makanannya lewat tali pusarnya.
Dia jugalah yang mula - mula mempraktekkan pembedahan penyakit - penyakit bengkak yang ganas, dan menjahitnya, dia juga terkenal sebagai dokter ahli jiwa dengan cara - cara modern yang kini disebut psikoterapi.
Dibidang filsafat, Ibnu Sina dianggap sebagai imam para filosof di masanya, bahkan sebelum dan sesudahnya. Ibnu Sina otodidak dan genius orisinil yang bukan hanya dunia Islam menyanjungnya ia memang merupakan satu bintang gemerlapan memancarkan cahaya sendiri, yang bukan pinjaman sehingga Roger Bacon, filosof kenamaan dari Eropa Barat pada Abad Pertengahan menyatakan dalam Regacy of Islam-nya Alfred Gullaume; “Sebagian besar filsafat Aristoteles sedikitpun tak dapat memberi pengaruh di Barat, karena kitabnya tersembunyi entah dimana, dan sekiranya ada, sangat sukar sekali didapatnya dan sangat susah dipahami dan digemari orang karena peperangan - peperangan yang meraja lela di sebeleah Timur, sampai saatnya Ibnu Sina dan Ibnu Rusyd dan juga pujangga Timur lain membuktikan kembali falsafah Aristoteles disertai dengan penerangan dan keterangan yang luas.”
Selain kepandaiannya sebagai flosof dan dokter, iapun penyair. Ilmu - ilmu pengetahuan seperti ilmu jiwa, kedokteran dan kimia ada yang ditulisnya dalam bentuk syair. Begitu pula didapati buku - buku yang dikarangnya untuk ilmu logika dengan syair.
Kebanyakan buku - bukunya telah disalin kedalam bahasa Latin. Ketika orang - orang Eropa diabad tengah, mulai mempergunakan buku - buku itu sebagai textbook, dipelbagai universitas. Oleh karena itu nama Ibnu Sina dalam abad pertengahan di Eropa sangat berpengaruh.
Dalam dunia Islam kitab - kitab Ibnu Sina terkenal, bukan saja karena kepadatan ilmunya, akan tetapi karena bahasanya yang baik dan caranya menulis sangat terang. Selain menulis dalam bahasa Arab, Ibnu Sina juga menulis dalam bahasa Persia. Buku - bukunya dalam bahasa Persia, telah diterbitkan di Teheran dalam tahun 1954.
Karya - karya Ibnu Sina yang ternama dalam lapangan Filsafat adalah As-Shifa, An-Najat dan Al Isyarat. An-Najat adalah resum dari kitab As-Shifa. Al-Isyarat, dikarangkannya kemudian, untuk ilmu tasawuf. Selain dari pada itu, ia banyak menulis karangan - karangan pendek yang dinamakan Maqallah. Kebanyakan maqallah ini ditulis ketika ia memperoleh inspirasi dalam sesuatu bentuk baru dan segera dikarangnya.
Sekalipun ia hidup dalam waktu penuh kegoncangan dan sering sibuk dengan soal negara, ia menulis sekitar dua ratus lima puluh karya. Diantaranya karya yang paling masyhur adalah “Qanun” yang merupakan ikhtisar pengobatan Islam dan diajarkan hingga kini di Timur. Buku ini dterjemahkan ke baasa Latin dan diajarkan berabad lamanya di Universita Barat. Karya keduanya adalah ensiklopedinya yang monumental “Kitab As-Syifa”. Karya ini merupakan titik puncak filsafat paripatetik dalam Islam.

Ibnu Sina dikenal di Barat dengan nama Avicena (Spanyol aven Sina) dan kemasyhurannya di dunia Barat sebagai dokter melampaui kemasyhuran sebagai Filosof, sehingga ia mereka beri gelar “the Prince of the Physicians”. Di dunia Islam ia dikenal dengan nama Al-Syaikh- al-Rais. Pemimpin utama (dari filosof - filosof).
Meskipun ia di akui sebagai seorang tokoh dalam keimanan, ibadah dan keilmuan, tetapi baginya minum – minuman keras itu boleh, selama tidak untuk memuaskan hawa nafsu. Minum – minuman keras dilarang karena bisa menimbulkan permusuhan dan pertikaian, sedangkan apabila ia minum tidak demikian malah menajamkan pikiran.
Didalam al-Muniqdz min al-Dhalal, al-Ghazali bahwa Ibnu Sina pernah berjanji kepada Allah dalam salah satu wasiatnya, antara lain bahwa ia akan menghormati syari’at tidak melalaikan ibadah ruhani maupun jasmani dan tidak akan minum – minuman keras untuk memuaskan nafsu, melainkan demi kesehatan dan obat.
Kehidupan Ibnu Sina penuh dengan aktifitas -aktifitas kerja keras. Waktunya dihabiskan untuk urusan negara dan menulis, sehingga ia mempunyai sakit maag yang tidak dapat terobati. Di usia 58 tahun (428 H / 1037 M) Ibnu Sina meninggal dan dikuburkan di Hamazan.

ref :
http://nurulwatoni.tripod.com/FILSAFAT_IBNU_SINA.htm

Pelajaran Kepemimpinan dari Sun Tzu



Dalam buku The Art of War terjemahan dari Lionel Giles, M.A, dikisahkan bahwa Sun Tzu lahir di negara bagian Ch‘i. Strategi berperangnya menarik perhatian Ho Lu, raja dari Wu. Ho Lu berkata padanya: “Aku telah membaca 13 bab tulisanmu dengan seksama. Bolehkah aku menguji teorimu tentang mengatur pasukan?”

Sun Tzu menjawab: “Boleh.”

Ho Lu bertanya lagi: “Bolehkah pengujian dilakukan pada para wanita?”

Lagi-lagi Sun Tzu menjawab dengan positif, sehingga kemudian diaturlah para wanita untuk keluar istana. Sun Tzu kemudian membaginya menjadi dua kelompok, dan menempatkan dua selir kesukaan sang raja untuk memimpin masing-masing kelompok. Ia kemudian memerintahkan mereka untuk memegang tombak, dan berkata: “Aku rasa kalian sudah tahu beda antara depan dan belakang, tangan kanan dan tangan kiri?”

Wanita-wanita itu menjawab: Ya.

Sun Tzu kemudian memerintahkan mereka untuk melaksanakan perintahnya, seperti ketika ia berkata “belok kiri,” maka mereka harus menghadap ke arah tangan kiri.

Mereka pun meng-iyakan perintah tersebut. Setelah perintah dijelaskan, Sun Tzu mempersiapkan senjata untuk memulai pengujian taktik perangnya. Kemudian, ia memerintahkan mereka “Belok kanan.” Tapi ternyata wanita-wanita itu hanya tertawa. Sun Tzu berkata: “Jika kata-kata dalam perintah tidak jelas, jika perintah tidak bisa benar-benar dimengerti, maka sang jenderal lah yang salah.”

Jadi ia mulai melatih mereka lagi, dan memerintah “Belok kiri.” , tapi ternyata mereka masih juga tertawa. Sun Tzu berkata: “Jika kata-kata dalam perintah tidak jelas, jika perintah tidak bisa benar-benar dimengerti, maka sang jenderal lah yang salah. Tapi jika perintahnya jelas, namun pasukan tidak patuh, maka ini salah pemimpin pasukan.”

Setelah itu, ia memerintah kedua pemimpin kelompok untuk dipenggal kepalanya. Ketika sang raja tahu selir kesukaannya akan dipenggal, ia kemudian memerintahkan Sun Tzu untuk tidak menjalankan hukuman tersebut. Namun, Sun Tzu tidak menerima perintah sang raja. Kemudian, kepala kedua selir tersebut akhirnya dipenggal, dan mengganti mereka dengan selir yang lain. Setelah itu, pasukan yang ia pimpin melaksanakan semua perintahnya tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Kemudian Sun Tzu mengatakan pada raja bahwa pasukannya sudah patuh, dan akan melaksanakan semua perintah, apapun itu.

Tapi sang raja menjawab: “Biarkan sang jenderal menghentikan latihan dan kembali ke markas. Kami tak ingin memeriksa pasukan itu." Sun Tzu kemudian berkata: “Sang raja hanya suka berkata-kata, tapi tidak bisa melaksanakannya.” Ho Lu kemudian justru melihat Sun Tzu sebagai orang yang tahu bagaimana cara menangani pasukan, dan akhirnya Sun Tzu diangkat menjadi jenderal. Strategi berperang Sun Tzu tak hanya diterapkan dalam peperangan, namun juga banyak diterapkan dalam masalah bisnis.

Saturday, July 31, 2010

Manfaat dalam menolong sesama


Waktu lagi googling, sempat baca artikel ini dan saya tertarik mengangkat cerita ini karena ini hampir sama dengan pengalaman seorang ibu yang pernah datang beberapa kali ditempat kerjaku untuk menasehati, entah apa tujuan pastinya tapi bagiku aku anggap itu adalah nasehat yang patut untuk untuk diingat. cerita dari artikel itu sendiri mengenai seorang pedagang di Saudi Arabia. Pada awal dia meniti karir dalam bisnis, dulunya dia bekerja di sebuah pelabuhan di negeri itu. Semua barang-barang perniagaan yang akan masuk harus melalui dia dan mendapatkan tanda tangannya. Dia tidak suka kepada orang yang main kolusi dan suap-menyuap. Tetapi dia tahu bahwa atasannya senang mengambil uang suap. Sampai akhirnya dia didatangi oleh orang yang memberitahunya agar tidak terlalu keras dan mau menerima apa yang diberikan oleh penyuap untuk mempermudah urusannya.

Setelah mendengar perkataan tersebut, dia gemetar dan merasa takut. Ia lalu keluar dari kantornya, sementara ke-sedihan, penyesalan dan keraguan terasa mencekik lehernya. Hari-hari mulai berjalan lagi, dan para penyuap itu datang kepadanya. Yang satu mengatakan, ‘Ini adalah hadiah dari perusahaan kami’. Yang satu lagi bilang, ‘Barang ini adalah tanda terima kasih perusahaan kami atas jerih payah Anda’. Dan dia selalu mampu mengembalikan dan menolak semuanya. Tetapi sampai kapan kondisi ini akan tetap ber-langsung?!

Dia khawatir suatu waktu mentalnya akan melemah dan akhirnya mau menerima harta haram tersebut. Dia berada di antara dua pilihan; meninggalkan jabatannya dan gajinya atau dia harus melanggar hukum-hukum Allah Subhanahu wa Ta’ala dan mau menerima suap. Karena hatinya masih bersih dan masih bisa meresapi firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

“Dan siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah akan menjadikan untuknya jalan keluar dan akan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.” (Ath-Thalaq: 2-3).

Akhirnya dia memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya. Dia berkata, ‘Tak lama setelah itu Allah Subhanahu wa Ta’ala mengkaruniakan untukku kapal kargo yang kecil. Aku pun memulai bisnisku, mengangkut barang-barang. Lalu Allah mengkaruniakan kapal kargo lain lagi. Sebagian pedagang mulai memintaku untuk mengangkut barang-barang perniagaan mereka karena aku memang sangat hati-hati, seolah-olah barang-barang itu milikku sendiri.

Di antara kejadian yang menimpaku adalah sebuah kapal kargoku menabrak karang dan pecah. Penyebabnya, karena sang nahkoda tertidur. Dia meminta maaf. Tanpa keberatan aku memaafkannya. Maka merasa heranlah seorang polisi lalu lintas laut karena aku begitu mudah memaafkan orang. Dia berusaha berkenalan denganku. Setelah berlangsung beberapa tahun, dia polisi itu bertambah tinggi jabatannya. Saat itu datang barang-barang perniagaan dalam jumlah besar. Dia tidak mau orang lain, dia memilihku untuk mengangkut barang-barang tersebut tanpa tawar menawar lagi”.

nah dari kisah ini kita dapat melihat bagaimana pintu-pintu rizki terbuka untuknya. Sekarang dia telah menjadi seorang saudagar besar. Kepedulian sosial dan santunannya bagi orang-orang miskin begitu besar. Begitulah, barangsiapa meninggalkan suatu perbuatan dengan ikhlas karena Allah, niscaya Allah akan mengganti dengan yang lebih baik. dari membaca kisah diatas saya langsung teringat si ibu yang datang beberapa kali memberiku nasehat, pada intinya kurang lebih sama seperti kisah itu...dimana dia lebih menekankan kita untuk saling tolong-menolong dan tanpa mengharapkan balasan dari orang yang kita tolong tersebut, karena bagi si ibu itu, disaat kita membutuhkan pertolongan juga maka Tuhan akan mengirimkan pertolongannya melalui orang lain yang mungkin tidak akan kita sangka datangnya...si ibu itu menuturkan beberapa peristiwa yang telah ia alami dengan serius kepadaku sampai dia lupa bahwa waktu sudah jam 00.16,,,intinya lakukanlah sesuatu dengan penuh keihlasan.

Friday, July 30, 2010

Bill Gates dan kesuksesan Microsoft


William Henry Gates III atau lebih dikenal dengan nama Bill Gates dilahirkan pada 28 Oktober 1955, di Seattle, Washington. Bill Gates adalah adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Ayahnya William Henry Gates adalah seorang pengacara perusahaan yang punya banyak relasi di kota. Sedangkan ibunya Mary Maxwell seorang pegawai First Interstate Bank, Pacific Northwest Bell dan anggota Tingkat Nasional United Way.

Bill seorang anak yang cerdas, tetapi dia terlalu penuh semangat dan cenderung sering mengalami kesulitan di sekolah. Ketika dia berumur sebelas tahun, orang tuanya memutuskan untuk membuat perubahan pada dirinya dan mengirimnya ke Lakeside School, sebuah sekolah dasar yang bergengsi khusus bagi anak laki-laki. Di Lakeside itulah pada tahun 1968 Bill Gates untuk pertama kalinya diperkenalkan dengan dunia komputer, dalam bentuk mesin teletype yang dihubungkan dengan telepon ke sebuah komputer pembagian waktu.

Dia dengan cepat menguasai BASIC, sebuah bahasa pemograman komputer, dan bersama dengan para hacker yang belajar sendiri di Lakeside, dia melewatkan waktu ber-jam-jam menulis program, melakukan permainan, dan secara umum mempelajari banyak hal tentang komputer. “Dia adalah seorang eksentrik,” sebagaimana salah seorang guru memberikan Gates julukan itu. Bill Gates menempuh kuliah di Harvard University di Cambridge mulai tahun 1975. Di sana ia bertemu dengan Paul Allen sewaktu sekolah bersama-sama. Bersama Paul Allen, Bill Gates terus mengembangkan talentanya di bidang pemograman komputer. Namun, Bill gates memutuskan keluar (drop out) untuk menyumbangkan wakunya ke Microsoft.

Latar Belakang Pekerjaan

Melalui usaha kerasnya, perusahaan yang ia dirikan yang bernama Microsoft Corporation menjadi sukses dan Bill Gates melambung menjadi seorang jutawan. Di tahun 1990 Bill Gates sukses merilis sistem operasi yang sangat sukses di pasaran dunia. Namun, Bill Gates juga mendapat reputasi yang tidak baik dalam karirnya. Tidak hanya satu kali, bahkan Bill Gates melakukan beberapa kali kesalahan dalam bisnis perangkat lunaknya. Di tahun 1990 Bill Gates mendapat tuntutan dari Departemen Keadilan Amerika Serikat dengan dakwaan Gates telah melakukan monopoli terhadap perusahaan-perusahaan kecil. Dan sekali lagi Bill Gates tersandung oleh hukum undang-undang bisnis Amerika Serikat pada tahun 1999. Pada tahun 2000, Bill gates mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Pegawai Eksekutif dan ia memilih kembali ke profesi lamanya yang ia cintai yaitu Kepala Penelitian dan Pengembangan Perangkat Lunak di perusahaanya sendiri, Microsoft Corp. Dan pada awal tahun 2008, Bill Gates memutuskan untuk mengundurkan diri dari manajemen Microsoft dan mengkonsentrasikan diri pada kerja kedermawanan melalui yayasan sosial yang didirikannya, yaitu Bill & Melinda Gates Foundation.

Kehidupan Pribadi

Dalam kehidupan peribadinya, Gates menikah dengan Melinda French pada 1 Januari 1994. Mereka mempunyai tiga orang anak, Jennifer Katherine Gates (1996), Rory John Gates (1999) dan Phoebe Adele gates (2002). Dengan istrinya, Bill Gates telah mendirikan Bill & Melinda Gates Foundation, yang merupakan sebuah Yayasan Sosial yang memperhatikan pederita AIDS, beasiswa bagi universitas-universitas dan kepedulian pada dunia ketiga. Para kritikus mengatakan ini merupakan pembuktian terhadap kemarahan banyak orang tentang praktik monopoli, adikuasa perusahaannya dan beberapa kejahatan yang telah ia lakukan, tetapi beberapa orang yang dekat dengan Bill Gates berkata bahwa ia memang telah lama berencana untuk menyumbangkan sebagian besar hartanya. Di tahun 1999 koran Washington Post memberitakan bahwa “Gates telah menyatakan bahwa dia memutuskan untuk menyumbangkan $5 milyar kepada organisasi mereka. Hal itu tentu tidak mengherankan karena menurut survei Majalah Forbes, Bill Gates selalu menjadi orang terkaya di dunia berturut-turut selama tahun 1996 – 2004 dengan jumlah $ 90 Milyar. Dengan perjuangan dan tekad yang keras kini Bill Gates telah menggapai cita-citanya. Untuk mencapai kesuksesan memang diperlukan pengorbanan dan perjuangan yang berat, namun usaha keras dan sikap pantang menyerah Bill Gates telah membuahkan hasil yang dapat ia nikmati saat ini.

Sumber: www.wikipedia.com Wikipedia, Ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia

Wednesday, July 28, 2010

Menghargai waktu ala Benjamin Franklin


kali ini yang coba saya posting dalam blog mengenai kisah seorang Benjamin Franklin yang dikutip dari buku yang berjudul Stories from Life karangan Orison Swett Marden:

gini nih cerita.......

Suatu ketika, ketika ada seorang pengunjung yang ingin membeli di toko bukunya di Philadelphia, namun tidak puas dengan harga buku yang disebutkan sang kasir. Ia pun ingin menemui sang pemilik toko.

“Pak Franklin sedang sibuk di ruang pers” kata sang kasir.

Tapi, sang pembeli yang sudah lama membolak balik isi buku terebut masih tetap ingin bertemu Franklin.

Karena mendengar suara panggilan sang kasir, Franklin pun segera keluar dari belakang toko dan bergegas menemui sang pembeli.

“Berapa harga terendah yang bisa Anda beri, pak?” kata sang pembeli sambil memegang buku tersebut.

“Satu dolar 25 sen” jawab Franklin.

“Satu dolar 25 sen? Tapi baru saja kasir Anda menawarkan saya satu dolar!”

“Benar.” jawab Franklin. “Dan saya tadi lebih baik mendapat satu dolar daripada meninggalkan pekerjaan saya.” lanjutnya.

Sang pembeli mengira bahwa Franklin bercanda, dan ia berkata “Ayolah, berapa harga termurah untuk buku ini?”

“Satu dolar 50 sen” jawab Franklin.

“Tapi Anda baru saja menawarkan 1 dolar 25 sen!”

“Benar, dan saya tadi bisa saja menerima 1 dolar 25 sen daripada 1 dolar 50 sen sekarang.”

Tanpa sepatah kata pun, sang pembeli yang kecewa kemudian membayar buku tersebut dan keluar dari toko. Ia baru saja belajar bahwa orang yang membuang waktunya adalah orang bodoh, dan orang yang membuang waktu orang lain adalah pencuri.

Itulah salah satu sebab mengapa Benjamin Franklin adalah salah satu orang yang paling berpengaruh di dunia. Ia sangat menghargai waktu.

Bahkan, ia pernah mengatakan…

“Apakah Anda mencintai hidup Anda?”

“Jika ya, maka jangan menyia-nyiakan waktu, karena dari hal tersebut lah hidup Anda dibuat”

Selain karena Franklin adalah negarawan handal, mungkin karena itul juga lah gambar wajahnya ada di uang kertas US $100...

wah menurut anda kelewatan ga tuh si franklin???mungkin dari sikap seperti itulah juga yg membuat orang2 dari negeri paman sam itu menjadi sangat kapitalis, tapi dri sudut pandang lain kita bsa mengambil suatu nilai bahwa sebagai salah satu syarat orang untuk sukses adalah dengan menghargai waktu dan tidak menyia-nyiakannya...hmm sinkron juga dengan Al-Qur'an.

Monday, July 26, 2010

Di balik kisah suram seorang Oprah Winfrey


Oprah Winfrey lahir dari seorang Ibu yang berprofesi sebagai pembantu rumah tangga dan Ayahnya mantan serdadu yang kemudian menjadi tukang cukur. Karena keduanya berpisah, Oprah diasuh oleh neneknya di lingkungan yang kumuh dan sangat miskin. Pada usia 9 tahun, Oprah mengalami pelecehan seksual, dia diperkosa oleh saudara sepupu ibunya beserta teman-temannya dan terjadi berulang kali. Di usia 13 tahun Oprah harus menerima kenyataa hamil dan melahirkan, namun bayinya meninggal dua minggu setelah dilahirkan.

Setelah kejadian itu, Oprah lari ke rumah ayahnya. Ayahnya kemudian mendidiknya dengan sangat keras dan displin tinggi. Dia diwajibkan membaca buku dan membuat ringkasannya setiap pekan. Walaupun tertekan berat, kelak disadari bahwa didikan keras inilah yang menjadikannya sebagai wanita yang tegar, percaya diri dan berdisplin tinggi. Oprah, yang berasal dari latar belakang status sosial rendah dan pernah mengalami kejadian yang begitu kelam dalam hidupnya, tidak pernah meratapi dan menyalahkan kejadian tersebut sebagai suatu hambatan untuk berputus asa. Semua yang dia alami tidak membuatnya merasa sebagai korban masa lalunya. Sebaliknya, dia terus berusaha mengubah hidupnnya ke arah yang lebih baik dengan mulai membangun kariernya sebaga penyiar radio lokal mulai di bangku SMA.

Kemudian di usia 19 tahun, Oprah mulai meniti karier di dunia pertelevisian. Dia menjadi wanita kulit hitam pertama dan termuda seagai pembaca berita stasiun TV lokal tersebut. Oprah lantas memulai debut talkshow ditelevisi dalam acara People Are Talking. Kemudian dia terus berusaha mengembangkan karier takshow-nya dengan memutuskan pindah ke Chicago untuk memandu acara The Oprah Winfrey Show. Ternyata usahanya berbuah manis, The Oprah Winfrey Show menduduki karier sebagai ratu talkshow yang ditonton 30 juta pemirsa setiap minggu di Amerika Serikat dan telah mengudara di 135 negara.

Majalah Forbes mencata kekayaan bersih Oprah di tahun 2008 sebesar US $2,5 miliar. Dia merupakan satu-satunya miliuner kulit hitam di tahun 2004, 2005 dan 2006 dan menjadi miliuner wanita kulit hitam pertama dalam sejarah dunia. Menurut Forbes, Oprah memiliki kekayaan sekitar leih dari US $1,5 miliar pada bulan September 2006 yang mengalahkan ketua Eksekutif Ebay, Meg Whitman sebagai wanita terkaya di Amerika. Pada Juli 2007, dilaporkan bahwa Oprah menjadi entertainer TV termahal di AS selama beberpa tahun. Dia menghasilkan sekitar US $260 juta selama setahun. Dan juga oleh majalah Forbes, Oprah di nibatkan sebagai The Most Powerful Celebrity 2008.

sumber: The Secrets of Money

Saturday, July 24, 2010

Kata-kata yang mampu Memotivasi


Berikut ini merupakan petikan kata-kata motivasi dari Mario Teguh yang sering ditayangkan oleh salah satu stasiun Televisi Nasional, yang mungkin bagi sebagian anda sudah tidak asing, namun tidak ada salahnya saya posting ulang dalam blog ini dengan harapan bahwa kita mampu merenungi makna yang terkandung untuk meningkatkan kualitas hidup anda...cieee, mantap banget...Super ga tuh??(bacanya dihayati ya...)

Bila anda mencari uang, anda akan dipaksa
mengupayakan pelayanan yang terbaik.
Tetapi jika anda mengutamakan pelayanan yang
baik, maka andalah yang akan dicari uang

Kita lebih menghormati orang miskin yang berani
daripada orang kaya yang penakut. Karena
sebetulnya telah jelas perbedaan kualitas masa
depan yang akan mereka capai

Jika anda sedang benar, jangan terlalu berani dan
bila anda sedang takut, jangan terlalu takut.
Karena keseimbangan sikap adalah penentu
ketepatan perjalanan kesuksesan anda

Anda hanya dekat dengan mereka yang anda
sukai. Dan seringkali anda menghindari orang
yang tidak tidak anda sukai, padahal dari dialah
Anda akan mengenal sudut pandang yang baru

Tinggalkanlah kesenangan yang menghalangi
pencapaian kecemerlangan hidup yang di
idamkan. Dan berhati-hatilah, karena beberapa
kesenangan adalah cara gembira menuju
kegagalan

Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita
adalah untuk mencoba, karena didalam mencoba
itulah kita menemukan dan belajar membangun
kesempatan untuk berhasil

Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi
pemilik masa lalu. Orang-orang yang masih terus
belajar, akan menjadi pemilik masa depan

Jangan menolak perubahan hanya karena anda
takut kehilangan yang telah dimiliki, karena
dengannya anda merendahkan nilai yang bisa
anda capai melalui perubahan itu

Ketepatan sikap adalah dasar semua ketepatan.
Tidak ada penghalang keberhasilan bila sikap
anda tepat, dan tidak ada yang bisa menolong
bila sikap anda salah

Hanya orang takut yang bisa berani, karena
keberanian adalah melakukan sesuatu yang
ditakutinya. Maka, bila merasa takut, anda akan
punya kesempatan untuk bersikap berani

Tidak ada harga atas waktu, tapi waktu sangat
berharga. Memilik waktu tidak menjadikan kita
kaya, tetapi menggunakannya dengan baik
adalah sumber dari semua kekayaan

Waktu ,mengubah semua hal, kecuali kita. Kita
mungkin menua dengan berjalanannya waktu,
tetapi belum tentu membijak. Kita-lah yang harus
mengubah diri kita sendiri

Salah satu pengkerdilan terkejam dalam hidup
adalah membiarkan pikiran yang cemerlang
menjadi budak bagi tubuh yang malas, yang
mendahulukan istirahat sebelum lelah.

Friday, July 23, 2010

Inspirasi dari SOICHIRO HONDA


Pengalaman adalah guru yang paling brutal dan kejam.

Cobalah amati kendaraan yang melintasi jalan raya. Pasti, mata Anda selalu terbentur pada Honda, baik berupa mobil maupun motor. Merk kendaran ini menyesaki padatnya lalu lintas, sehingga layak dijuluki “raja jalanan”.

Namun, pernahkah Anda tahu, sang pendiri “kerajaan” Honda – Soichiro Honda – diliputi kegagalan. Ia juga tidak menyandang gelar insinyur, lebih-lebih Profesor. Ia bukan siswa yang memiliki otak cemerlang. Di kelas, duduknya tidak pernah di depan, selalu menjauh dari pandangan guru. “Nilaiku jelek di sekolah. Tapi saya tidak bersedih, karena dunia saya disekitar mesin, motor dan sepeda,” tutur tokoh ini, yang meninggal pada usia 84 tahun, setelah dirawat di RS Juntendo, Tokyo, akibat mengindap lever. Saat merintis bisnisnya Soichiro Honda selalu diliputi kegagalan. Ia sempat jatuh sakit, kehabisan uang, dikeluarkan dari kuliah. Namun ia trus bermimpi dan bermimpi…

Kecintaannya kepada mesin, mungkin ‘warisan’ dari ayahnya yang membuka bengkel reparasi pertanian, di dusun Kamyo, distrik Shizuko, Jepang Tengah, tempat kelahiran Soichiro Honda. Di bengkel, ayahnya memberi cathut (kakak tua) untuk mencabut paku. Ia juga sering bermain di tempat penggilingan padi melihat mesin diesel yang menjadi motor penggeraknya. Di situ, lelaki kelahiran 17 November 1906, ini dapat berdiam diri berjam-jam. Di usia 8 tahun, ia mengayuh sepeda sejauh 10 mil, hanya ingin menyaksikan pesawat terbang.

Ternyata, minatnya pada mesin, tidak sia-sia. Ketika usianya 12 tahun, Honda berhasil menciptakan sebuah sepeda pancal dengan model rem kaki. Tapi, benaknya tidak bermimpi menjadi usahawan otomotif. Ia sadar berasal dari keluarga miskin. Apalagi fisiknya lemah, tidak tampan, sehingga membuatnya rendah diri.

Di usia 15 tahun, Honda hijrah ke Jepang, bekerja Hart Shokai Company. Bosnya, Saka Kibara, sangat senang melihat cara kerjanya. Honda teliti dan cekatan dalam soal mesin. Setiap suara yang mencurigakan, setiap oli yang bocor, tidak luput dari perhatiannya. Enam tahun bekerja disitu, menambah wawasannya tentang permesinan. Akhirnya, pada usia 21 tahun, bosnya mengusulkan membuka suatu kantor cabang di Hamamatsu. Tawaran ini tidak ditampiknya.

Di Hamamatsu prestasi kerjanya tetap membaik. Ia selalu menerima reparasi yang ditolak oleh bengkel lain. Kerjanya pun cepat memperbaiki mobil pelanggan sehingga berjalan kembali. Karena itu, jam kerjanya larut malam, dan terkadang sampai subuh. Otak jeniusnya tetap kreatif. Pada zaman itu, jari-jari mobil terbuat dari kayu, hingga tidak baik meredam goncangan. Ia punya gagasan untuk menggantikan ruji-ruji itu dengan logam. Hasilnya luarbiasa. Ruji-ruji logamnya laku keras, dan diekspor ke seluruh dunia. Di usia 30, Honda menandatangani patennya yang pertama.

Setelah menciptakan ruji, Honda ingin melepaskan diri dari bosnya, membuat usaha bengkel sendiri. Ia mulai berpikir, spesialis apa yang dipilih? Otaknya tertuju kepada pembuatan Ring Pinston, yang dihasilkan oleh bengkelnya sendiri pada tahun 1938. Sayang, karyanya itu ditolak oleh Toyota, karena dianggap tidak memenuhi standar. Ring buatannya tidak lentur, dan tidak laku dijual. Ia ingat reaksi teman-temannya terhadap kegagalan itu. Mereka menyesalkan dirinya keluar dari bengkel.

Kuliah karena kegagalan itu, Honda jatuh sakit cukup serius. Dua bulan kemudian, kesehatannya pulih kembali. Ia kembali memimpin bengkelnya. Tapi, soal Ring Pinston itu, belum juga ada solusinya. Demi mencari jawaban, ia kuliah lagi untuk menambah pengetahuannya tentang mesin. Siang hari, setelah pulang kuliah – pagi hari, ia langsung ke bengkel, mempraktekan pengetahuan yang baru diperoleh. Setelah dua tahun menjadi mahasiswa, ia akhirnya dikeluarkan karena jarang mengikuti kuliah.

“Saya merasa sekarat, karena ketika lapar tidak diberi makan, melainkan dijejali penjelasan bertele-tele tentang hukum makanan dan pengaruhnya,” ujar Honda, yang gandrung balap mobil. Kepada Rektornya, ia jelaskan maksudnya kuliah bukan mencari ijasah. Melainkan pengetahuan. Penjelasan ini justru dianggap penghinaan.

Berkat kerja kerasnya, desain Ring Pinston-nya diterima. Pihak Toyota memberikan kontrak, sehingga Honda berniat mendirikan pabrik. Eh malangnya, niatan itu kandas. Jepang, karena siap perang, tidak memberikan dana. Ia pun tidak kehabisan akal mengumpulkan modal dari sekelompok orang untuk mendirikan pabrik. Lagi-lagi musibah datang. Setelah perang meletus, pabriknya terbakar dua kali.

Namun, Honda tidak patah semangat. Ia bergegas mengumpulkan karyawannya. Mereka diperintahkan mengambil sisa kaleng bensol yang dibuang oleh kapal Amerika Serikat, digunakan sebagai bahan mendirikan pabrik. Tanpa diduga, gempa bumi meletus menghancurkan pabriknya, sehingga diputuskan menjual pabrik Ring Pinstonnya ke Toyota. Setelah itu, Honda mencoba beberapa usaha lain. Sayang semuanya gagal.

Akhirnya, tahun 1947,setelah perang Jepang kekurangan bensin. Di sini kondisi ekonomi Jepang porak-poranda. Sampai-sampai Honda tidak dapat menjual mobilnya untuk membeli makanan bagi keluarganya. Dalam keadaan terdesak, ia memasang motor kecil pada sepeda. Siapa sangka, “sepeda motor” – cikal bakal lahirnya mobil Honda – itu diminati oleh para tetangga. Mereka berbondong-bondong memesan, sehingga Honda kehabisan stok.

Disinilah, Honda kembali mendirikan pabrik motor. Sejak itu, kesuksesan tak pernah lepas dari tangannya. Motor Honda berikut mobinya, menjadi “raja” jalanan dunia, termasuk Indonesia. Soichiro Honda mengatakan, janganlah melihat keberhasilan dalam menggeluti industri otomotif. Tapi lihatlah kegagalan-kegagalan yang dialaminya. “Orang melihat kesuksesan saya hanya satu persen. Tapi, mereka tidak melihat 99% kegagalan saya”, tuturnya. Ia memberikan petuah ketika Anda mengalami kegagalan, yaitu mulailah bermimpi, mimpikanlah mimpi baru dan berusahalah untuk merubah mimpi itu menjadi kenyataan.

Kisah Honda ini, adalah contoh bahwa Suskes itu bisa diraih seseorang dengan modal seadanya, tidak pintar di sekolah, ataupun berasal dari keluarga miskin. Jadi buat apa kita putus asa bersusah hati merenungi nasib dan kegagalan. Tetaplah tegar dan teruslah berusaha, lihatlah Honda sang ”Raja” jalanan.

Friday, July 16, 2010

Story of the Living Legend


Dilihat dari usianya beliau sudah tidak muda lagi, usia yg sudah senja bahkan sudah mendekati malam,pak Suyatno 58 tahun kesehariannya diisi dengan merawat istrinya yang sakit istrinya juga sudah tua. mereka menikah sudah lebih 32 tahun

Mereka dikarunia 4 orang anak disinilah awal cobaan menerpa,setelah istrinya melahirkan anak ke empat tiba2 kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan itu terjadi selama 2 tahun, menginjak tahun ke tiga seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi.

Setiap hari pak suyatno memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi, dan mengangkat istrinya keatas tempat tidur. Sebelum berangkat kerja dia letakkan istrinya didepan TV supaya istrinya tidak merasa kesepian.

Walau istrinya tidak dapat bicara tapi dia selalu melihat istrinya tersenyum, untunglah tempat usaha pak suyatno tidak begitu jauh dari rumahnya sehingga siang hari dia pulang untuk menyuapi istrinya makan siang. sorenya dia pulang memandikan istrinya, mengganti pakaian dan selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa2 saja yg dia alami seharian.

Walaupun istrinya hanya bisa memandang tapi tidak bisa menanggapi, pak suyatno sudah cukup senang bahkan dia selalu menggoda istrinya setiap berangkat tidur.

Rutinitas ini dilakukan pak suyatno lebih kurang 25 tahun, dengan sabar dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke empat buah hati mereka, sekarang anak2 mereka sudah dewasa tinggal si bungsu yg masih kuliah.

Pada suatu hari ke empat anak suyatno berkumpul dirumah orang tua mereka sambil menjenguk ibunya. Karena setelah anak mereka menikah sudah tinggal dengan keluarga masing2 dan pak suyatno memutuskan ibu mereka Dia yg merawat, yang dia inginkan hanya satu semua anaknya berhasil.

Dengan kalimat yg cukup hati2 anak yg sulung berkata ” Pak kami ingin sekali merawat ibu, semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak.bahkan bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu” .

dengan air mata berlinang anak itu melanjutkan kata2nya “sudah yg keempat kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi ,kami rasa ibupun akan mengijinkannya, kapan bapak menikmati masa tua bapak dengan berkorban seperti ini kami sudah tidak tega melihat bapak,kami janji kami akan merawat ibu bergantian”.

Pak suyatno menjawab hal yg sama sekali tidak diduga anak2 mereka.” Anak2ku Jikalau hidup didunia ini hanya untuk nafsu Mungkin bapak akan menikah, tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian disampingku itu sudah lebih dari cukup, dia telah Melahirkan kalian”.. sejenak kerongkongannya tersekat, kalian yg selalu kurindukan hadir didunia ini dengan penuh cinta yg tidak satupun dapat menghargai dengan apapun. coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaanya seperti Ini. kalian menginginkan bapak bahagia, apakah bathin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya
sekarang”. kalian menginginkan bapak yg masih diberi Allah kesehatan dirawat oleh orang lain bagaimana dengan ibumu yg masih sakit. Sejenak meledaklah tangis anak2 pak suyatno merekapun melihat butiran2 kecil jatuh dipelupuk mata ibu suyatno..dengan pilu ditatapnya mata suami yg sangat dicintainya itu..

Amazing love story,,,semoga mampu menginspirasi bagi anda yang memiliki sesuatu yang anda sangat cintai dan sayangi [.]

Monday, July 12, 2010

Aku, Toga dan Waktu…


Ilistrasi via Chat FB.

Anonimous : pa kabar fren?
Saya : bae’
Anonimous : kapan selesai ni?
Saya : ?$##@!^%$#

Akhir-akhir ini ada beberapa kata yang agak sensitif jika didengunkan terhadapku, mereka adalah, Skripsi, Ujian meja dan Wisuda. Yah kata itu bagaikan kata kunci yang jika diucapkan maka akan menampilkan sejumlah rentetan temuan kenyataan yang pahit…heheheh, maklum mahasiswa semester VI dua tahun lalu yang sudah dituntut untuk menyelesaikan study.

Coba tengok temanku, yang tahun lalu telah menyelesaikan studynya. Mereka dengan penuh kebanggan menyandang gelar S.Pd. di belakang namanya misalx; Fahmy, S.Pd., Misnah, S.Pd., Umar, S.S, Sry Rahayu, S.E. (samaran) dan ratusan yang lainnya. Sedang orang tua yang menyaksikan anaknya memakai toga dalam momen wisuda itu pasti sangat bangga, terlebih karena gelar telah ditambahkan dibelakang nama anaknya. Persoalan bagaimana si anak mendapatkan gelar itu soalan lain, yang penting bagi mereka adalah Ijazah, Wisuda dan Foto2 dokumentasi. Maka lengkaplah kebahagian mereka.

Itulah Pendidikan yang sudah menjadi sebuah kebutuhan yang harus bagi setiap orang, bagi para orang tua yang mengerti akan berusaha mempersiapkan pendidikan yang lebih baik untuk anak-anaknya banyak hal yang menjadi alasan akan pentingnya pendidikan saat ini, mulai dari menjadikan pendidikan sarana untuk menimba ilmu pengetahuan dan teknologi yang kian berkembang, sebagai alat untuk pemenuhan kebutuhan, sebagai peningkatan strata sosial, bahkan tidak sedikit yang melanjutkan pendidikan hanya untuk sekedar gengsi, dan bagi sebagian orang tidak lagi mementingkan berapapun ongkos yang akan dikeluarkan yang penting bisa tetap melanjutkan pendidikan sampai ke jenjang yang lebih tinggi, intinya saat ini pendidikan itu penting.

Yah, dengan mengeposkan entri ini, sebenarx tujuannya hanya untuk sekedar memotivasi diri sendiri agar lebih serius menekuni proposal yang sementara dikonsultasikan. Tidak ada halangan dan semua lancar dan tidak kesuliatan menghadapi bapak dosen pembimbing yang terkadang "bawel" serta dapat menyelesaikannya dengan cara-cara yang di rahmati oleh Allah, amin…mudah2an jika ada saudara/I yang juga menghadapi masalah yang sama, ataupun adik2 yang belum agar tidak terlena dan segera take action…karena waktu takkan pernah menunggu namun senantiasa melewatimu.

Friday, July 9, 2010

Digitalpreneur

Dr David McClelland Sosiolog dari Harvard dalam bukunya "The Achieving Society" mengatakan bahwa suatu negara dapat mencapai kemakmuran jika 2% dari jumlah penduduknya menjadi pengusaha. Begitu juga menurut David Osborne. Dalam bukunya "Reinventing Government". Ia mengungkap bahwa suatu negara menjadi makmur apabila sedikitnya mempunyai 2% entrepreneur.

Kalau saja pijakan kita selaras dengan kedua pernyataan di atas maka hari ini kita bangsa Indonesia harus berusaha meningkatkan dan mengembangkan jiwa-jiwa entrepreneur dalam diri masyarakat. Hal itu disebabkan karena saat ini seperti yang dipaparkan oleh ketua DPN Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Haryadi Sukamdani, dalam sebuah seminar bahwa Indonesia saat ini baru memiliki sekitar 400.000 hingga 500.000 pengusaha (berkisar 0,18 % dari total penduduk indonesia). Padahal idealnya, Indonesia memiliki sekitar 4,8 juta pengusaha karena jumlah penduduk Indonesia tahun ini menurut BPS berkisar 240 juta jiwa.
Adalah perkembangan di dunia internet yang menjadi lahan potensial baru masa kini. Perkembangan ini senantiasa membuka peluang bagi masyarakat untuk menjadi digitalpreneur-digitalpreneur saat ini. Betapa tidak. Berdasarkan data di www.internetworldstats.com pengguna internet akhir tahun 2009 ini telah mencapai 30 juta pengguna. Meningkat 5 juta dibandingkan satu tahun sebelumnya.

Pengguna facebook yang tercatat menurut riset SWA mencapai 15.301.280 pengguna. Bertambah sekitar 2 juta pengguna dibandingkan satu bulan sebelumnya. Begitu juga dengan pengguna twitter yang saat ini menembus angka 5,6 juta pengguna atau broadband yang mencapai angka 4,52 juta pengguna dan diperkirakan mencapai 7,29 pengguna pada tahun 2010 ini.

Pengguna ponsel, BlackBerry, netbook, dan operator seluler pun juga meningkat. Masing-masing saat ini mencapai 27 juta unit, 820 ribu unit, 1,5 juta unit, dan 27 juta unit. Angka-angka tersebut pun sangat berpeluang meningkat pada masa yang akan datang.

Hal ini membuka peluang yang sangat lebar bagi masyarakat. Terlebih saat ini di tengah minimnya lapangan pekerjaan yang ada di Indonesia. Masyarakat seharusnya tidak selalu menjadi konsumen di dunia internet. Tidak selalu menjadi penikmat facebook sebagai pengerat tali persaudaraan semata. Penikmat twitter sebagai media refreshing bersama teman-teman sekitar. Dan sebagainya. Sebagian masyarakat yang sekarang menjadi konsumen teknologi ini sejatinya berubah menjadi salah satu dari sekian banyak orang yang bisa memanfaatkan teknologi-teknologi yang ada untuk hal-hal yang jauh lebih bermanfaat.

Saat ini telah muncul beberapa orang Indonesia yang memanfaatkan perkembangan di dunia internet ini. Ada yang sukses dengan flash game facebook-nya. Ada yang sukses dengan berbagai aplikasi dan konten untuk ponsel-ponsel. Ada yang sukses dengan aplikasi game. Atau bahkan ada yang mengikuti jejak facebook dengan membuat situs-situs jejaring sosial dengan masing-masing kelebihannya. Dan, yang terpenting yang harus diingat adalah tidak semua orang yang sukses sebagai digitalpreneur ini memiliki latar belakang IT.

Sebagian mereka tidak memiliki latar belakang IT. Mereka hanyalah orang-orang yang senantiasa mencari ide-ide cemerlang di tengah perkembangan dunia internet yang ada, merumuskan idenya, dan menjalankan idenya tersebut. Mereka tidak hanya menjadi penikmat teknologi internet dengan menjadikan diri mereka sebagai konsumen. Tetapi, mereka menjadi penikmat teknologi internet sebagai produsen teknologi lainnya.

Menjadi digitalpreneur adalah sebuah pilihan. Kita hanya perlu mengubah paradigma kita tentang perkembangan dunia internet yang ada saat ini. Kita hanya perlu memandang diri kita dengan posisi yang berbeda pada dunia internet. Kesempatan ini menjadi lebih mudah terlebih dengan adanya faktor-faktor pendukung lain seperti dukungan yang baik dari pemerintah terhadap ICT, ketersediaan teknologi, dan alat pembuatan peranti lunak sistem informasi, ketersediaan tenaga pengembang lokal yang mumpuni, dan sebagainya.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger